PEMBAHASAN
Mengenai suatu Ilmu Sosial Dasar (ISD) pada umumnya masyarakat berkehidupan saling melengkapi secara satu sama lainnya agar bisa lebih membangun suatu hubungan silaturahmi dalam sosial kehidupan. Sosial kehidupan menceritakan tentang arti dari seseorang yang mampu saling membantu dan menolong terhadap antar makhluk, dalam pembahasan mengenai Ilmu Sosial Dasar (ISD) terhadap salah satu contoh masyarakat yaitu pada seorang bapak pedagang kaki lima yang mempunyai seorang istri dan ketiga buah hatinya yang berawal menjual sebuah makanan kecil yaitu “keong goreng”, awalnya orang tersebut mencari sesuatu pemikiran untuk menjual sesuatu yang jarang dijual pada penjualan umum, kemudian seseorang tersebut menemukan suatu ide menjual “keong goreng” di tempat sebrang rumah tak jauh dari pinggir jalan yang banyak keramayan orang melewatinya, hingga suatu saat dalam penjualan “keong goreng” tersebut berawal dari pelanggan yang hanya sedikit mendatanginya hingga semakin lama dari mulut ke mulut masyarakat mulai membicarakan tentang makanan tersebut dan masyarakat tersebut mulai mengunjungi tempat tersebut untuk melepas rasa penasaran akan rasa sebuah makanan kecil tersebut, hingga ketika tempat tersebut di ramaikan oleh pembeli, seseorang yang membangun usaha tersebut mulai menambahkan inspirasi dengan menambahkan suatu pelengkap dari suatu makanan, yaitu sebuah es duren dengan berbagai macam bumbu untuk lebih membuat ketertarikan masyarakat membelinya.
Hingga saat ini makanan dan minuman yang dijual tersebut masih sampai sempat ramai di beli oleh tokoh masyarakat. Awalnya pun saya mengira makan dan minuman tersebut biasa saja, dan ternyata saya ditawarkan oleh seseorang yang membuka usaha tersebut untuk mencicipi makanan dan minumannya, ternyata rasanya memang benar-benar nikmat, jelas saja para tokoh masyarakat hamper dari 80% menyukai makanan dan minuman ringan tersebut, makanan tersebut dijual ke masyarakat seharga Rp. 8.000,- sedangkan minuman tersebut seharga Rp. 7.000,-. Jika di bayangkan antara biaya pengeluaran dengan biaya pendapatan, maka seseorang wirausahawan tersebut mendapatkan keuntungan yang cukup besar dalam tiap bulannya. Hingga saat ini seseorang wirausahawan tersebut membuka cabangnya untuk meluaskan ide pemikiran dalam penjualan makanan dan minuman ringan tersebut. Sesoerang wisahawan tersbut sempat mendapatkan suatu penghargaan dalam penjualan mekanan dan minuman kecil tersebut dalam suatu ivent di tahun 2003, penghargaan tersebut berhasil diraih oleh seseorang usahawan tersebut dan makanan-minuman ringan tersebut diakui rasanya oleh masyarakat umumnya. Usahawan membangun usaha tersebut dikarenakan untuk membiayai ketiga buah hatinya yang masih berumur 19 tahun (seorang mahasiswa), 15 tahun (seorang pelajar), dan 4 tahun (putri bungsu dari bapak pedagang tersebut). Bapak dari ketiga buah hatinya ini awalnya tidak menyadari ketika usaha untuk menjualkan makanan dan minuman ringan tersebut memperoleh penghargaan dan keberhasilan dalam penjualan, sedangkan awalnya hanya berawal dari menjual dengan sebuah gerobang yang di dorong hingga saat ini memiliki ruko tersendiri untuk meneruskan penjualan makanan dan minuman tersebut.
Hingga sesuatu hari bapak tersebut pernah mengalami masalah dalam usaha penjualan makanan dan minuman tersebut, yaitu masalah dengan pembeli, karena awalnya hanya 1 atau 2 orang yang melayani para pembelinya. Pembeli mengeluh akan kinerja kerja yang kurang efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya tersebut, hingga pelanggannya mulai berkurang dikarenakan dalam pengantrian untuk membelinya. Hingga suatu saat bapak usahawan tersebut memawarkan lowongan pekerjaan untuk yang bersedia melayani pembelian makanan dan minuman ringan kecil tersebut. Masalah ini menyadarkan bapak seorang wisahawan tersebut agar lebih peka terhadap naik-turunnya suatu hasil penjualan jika dilakukan hanya dengan 1 atau 2 orang karyawan yang berbanding dengan pembelinya berkisar lebih banyak dari pada karyawannya.
Saat ini dalam penjualan makanan dan minuman ringan tersebut masih sempat beridir berawal dari tahun 2002, bayangkan saja di tahun 2011 ini usaha tersebut masih sempat berdiri di bandingkan usaha dalam penjualan makanan lainnya. Hasil dari pemikiran yang sederhana dalam penjualan sebuah makanan dan minuman ini mencapai total hasil pendatan di atas rata-rata.
KESIMPULAN
Seseorang bisa berhasil berawal dari pemikiran yang sederhana dan mau usaha untuk dapat meneruskan usahanya tersebut di masyarakat umum agar memperbaiki masalah yang terjadi dalam sosial kehidupan. Masalah sosial tersebut dapat timbul di kemudian hari bila seseorang tidak mau berpikir peka terhadap dampak-dampak atas apa yang diusahakan dan di kerjakan jika bersifat tidak baik dalam masyarakat umumnya. Kesimpulan mengenai cerita dari seseorang usahawan yang berhasil membangun suatu usaha berawal dari berkeliling menjual makanan hingga sampai saat ini mempunyai ruko tempat penjualannya tersendiri. Seseorang yang memiliki seorang istri dan 3 buah hatinya di kenal sebagai keluarga yang berhasil dalam meraih kehidupan yang lebih cerah. Akan tetepi dalam kehidupan sosial diperlukannya untuk saling membutuhkan. Karna jika hanya bekerja seorang diri , apa yang dibangun berawal dari keyakinan dan usaha, tidak akan mudah berhasil dalam usahanya tersebut, dan ini akan membutuhkan waktu lebih lama dalam mencapai keberhasilan.
Tokoh-tokoh :
- Widodo Jayanto (bapak usahawan makanan dan minuman)
- Aminah Nurmata (istri)
- Ridwan Mulyanto (anak pertama)
- Dani Jayanto (anak kedua)
- Sulaimah Nurmala sari (anak bungsu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar